KABAR PTC

Berita Tentang PTC INDONESIA
Semua kegiatan pelatihan yang pernah dikerjakan dan diliput beberapa media, baik ofline dan online
  • Jumat, 28 Desember 2012Teknisi Handphone di indonesia masih minim



    OKEZONE, SURABAYA : Pengguna ponsel di tahun 2013 diprediksi bakal mengalami peningkatan seiring pesatnya perkembangan teknologi. Hanya saja, pertumbuhan tersebut tidak diimbagi dengan jumlah teknisi telepon seluler. Direktur Lembaga Pelatihan HP, PTC Plus Dedy Suryadi mengatakan, jumlah teknisi HP saat ini sangat minim. Padahal idealnya jika setingkat kelurahan pemakai ponsel sekitar 300 pengguna maka ada 4 konter yang akan melayani 75 orang. “Jumlah teknisi ponsel di Indonesia tidak akan mampu mengatasi jumlah kerusakkan ponsel,” kata Dedy di Surabaya, Jumat (28/12/2012).

    Ia mencotohkan, dalam beberapa kasus misalnya, ketika ponsel warga Mataram atau Manado rusak maka harus menginap berhari-hari di service center. Parahnya lagi, ketika peralatan di service center tidak mencukupi maka ponsel bisa dipastikan akan dibawa ke Jakarta. Tentunya membutuhkan waktu yang sangat lama lagi.Kondisi tersebut seharusnya tidak akan terjadi ketika sumber daya manusia (SDM) teknisi Handphone cukup memadai dan tersebar hingga ke pelosok daerah. Teknisi tersebut terbagi menjadi dua yakni, teknisi Software dan hardware. “Untuk memperbaiki kerusakan Ponsel yang tidak terlalu parah seperti kerusakkan Software tidak perlu menunggu berhari-hari,” katanya. Dedy juga mengatakan, kondisi tersebut tentunya membuat peluang bisnis untuk teknisi handphone baik Software maupun Hardware. Kondisi inilah yang direspon oleh pelaku bisnis teknisi ponsel dengan harapan mencetak teknisi baru yang handal dan mampu memperbaiki kerusakan ponsel sendiri.

    Saat ini yang paling urgent adalah teknisi Software. Alasannya, software ini adalah otak yang menjalankan fungsi sebuah ponsel. “Istilah seperti Flashing, Firmware, Upgrade OS, Red Blink, dan lain-lain tentu masih cukup awam bagi khalayak ramai, namun dengan sedikit pemahaman dan praktek, istilah diatas bakal menjadi sebuah keseharian,” jelasnya.

    Memahami teknik software sebenarnya cukup mudah, syarat yang paling mutlak adalah “familiar dengan system operasi computer” Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa interoperabilitas PC dan Ponsel sudah menjadi satu kesatuan. Untuk melakukan repair software, diperlukan perangkat PC. Terlebih dukungan Alat Flasher yang juga menggunakan system operasi windows sebagai basis system operasi. Mempelajari software ponsel, memang butuh waktu dan pengetahuan yang cukup.(Amr)

  • Selasa 15 September 2015BNNP Jatim Gandeng PTCINDONESIA Latih Mantan Pecandu agar Mandiri



    SURABAYA (halopolisi.com) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim bekerjasama dengan PTC (Ponsel Training Center) memberikan pelatihan kepada mantan pecandu yang telah menjalani rehabilitasi agar memiliki keahlian baru sehingga bisa mandiri. Kabid Rehabilitasi BNNP Jatim, AKBP Firmansyah, Selasa (15/9/2015) menuturkan, pelatihan keterampilan dalam bidang service handphone ini juga dilakukan sebagai bagian program ketenagakerjaan dalam mengatasi pengangguran.

    “Dengan membentuk tenaga kerja yang terampil diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru, minimal sebagai wirausaha,” kata AKBP Firmansyah. Pelatihan yang dipusatkan di kawasan Kali Rungkut 111 Surabaya ini dibagi dalam beberapa gelombang. Untuk gelombang pertama masa pelatihan digelar pada 10-22 Agustus 2015 ditambah masa pemagangan pada 24-29 Agustus 2015.

    Sementara itu, Pimpinan PTC Deddy Suryadi mengaku senang bisa berbagi ilmu dan keterampilan selama mendampingi pelatihan bagi mantan pecandu Narkoba. Deddy berharap, keterampilan yang dipelajari para mantan pecandu bisa menjadi bekal untuk meniti kehidupan normal tanpa pengaruh Narkoba.(wis/ziz)

  • Rabu, 08 Oktober 2014Minimalisir angka pengangguran Bisnis servis ponsel berpotensi 80 % di Indonesia



    LENSAINDONESIA.COM : Bisnis servis ponsel di tanah air masih berpotensi besar hingga 80 persen. Bagaimana tidak? Faktanya, saat ini jumlah pengguna ponsel di Indonesia sudah melebihi populasi penduduk yang kini berjumlah sekitar 230 juta jiwa. Hal ini terbukti dengan adanya pengunaan jumlah SIM Card dari operator selular yang rata-rata pengguna ponsel menggunakan lebih dari satu operator. Maka tak ayal lagi jika potensi untuk menerjuni bisnis servis ponsel ini sangat menjanjikan terutama bagi yang masih ingin mendapatkan lapangan pekerjaan. “Alhamdulillah untuk bisnis servis ponsel masih sangat bagus potensinya hingga saat ini, sebab melihat banyaknya jumlah ponsel / HP yang beredar saat ini bisa jadi hampir melebihi jumlah penduduk Indonesia. Saya optimis potensi tersebut masih besar hingga mencapai 80 persen karena dilihat dari perkembangan teknologi selular yang beredar saat ini,”, ujar Dedy Suryadi ST, Owner Pelatihan Ponsel Training Centre Plus (+) Surabaya, saat diwawancarai (08/10).

    Berbicara pendapatan, Dedy mengatakan hal tersebut bergantung pada setiap toko atau konter masing-masing, jika sudah banyak menangani servisan ponsel maka dapat dipastikan lebih banyak pendapatan, namun menurut batasan pendapatan sesuai pengalamannya para teknisi ponsel memperoleh income paling minim per hari bisa mencapai Rp.300.000,-, angka yang cukup lumayan. Lantas, bagaimana dengan investasinya? Sebab untuk mendirikan sebuah konter servis ponsel menurut instruktur software pelatihan PTC Plus (+) tersebut mencapai angka sekitar Rp 50 juta. Dan itu pun sudah level konter ponsel professional. Dedy juga menghimbau, bagi yang berkeinginan menerjuni bisnis ini namun belum ada budget investasi sebesar nominal di atas, maka bisa disiasati mengikuti pelatihan teknisi ponsel lalu bergabung dengan servis center atau konter servis center untuk menimba pengalaman maupun menjadi karyawan sementara. Kemudian jika telah memiliki modal, maka bisa pelan-pelan membangun servis ponsel rumahan menyesuaikan budget investasi.

    “Alhamdulillah untuk masalah harga atau ongkos service (Jasa) menurut saya tak bisa dinilai berapapun angkanya, untuk itu standarisasi harga service tak bakal ada. Sebab semua tergantung kebijaksanaan setiap konter, harga tak bisa dijadikan ukuran pada usaha bidang jasa atau Service Center. Jadi masalah banting harga sebenarnya tak jadi masalah ketika konter tersebut membangun Profesional sistem kerja. Kualitas dan layanan ditingkatkan serta yang paling penting adalah Kepercayaan dihadirkan untuk pelanggannya”, pungkas Dedy. PTC Plus (+) Surabaya merupakan lembaga pelatihan teknisi ponsel yang sudah mencetak ratusan teknisi ponsel tersebar di Indonesia. Materi di dalmnya berisi edukasi tentang Teknis Handohone baik itu software dan hardware secara profesional,detail dan lugas untuk pemula (Basic) hingga Expert. @eld
  • Senin, 13 Apr 2015Bapas Surabaya Siapkan Klien Mandiri dan Berguna



    Surabaya, INFO_PAS “ Senin (13/4), Raut wajah sumringah tampak di wajah Cyntia (48) saat mendemonstrasikan pembuatan nastar keju made in Cyntia di hadapan belasan klien dan pegawai Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya. Saya mendapat keterampilan pembuatan kue ini ketika saya menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Malang, ucap Cyntia sambil mengaduk adonan kue. Saya tidak malu pernah dipenjara. Itu masa lalu dan saya harus maju serta mulai menata hidup demi masa depan. Saya mengajak semua mantan penghuni lapas atau rumah tahanan untuk selalu ambil bagian dalam pelatihan yang diadakan bapas,tambah ibu satu anak ini.

    Keceriaan juga tampak di wajah Santoso (23), mantan napi narkoba yang pernah menghuni Lapas Kerobokan selama enam tahun. Pemuda Jombang ini begitu bersemangat bertanya dan mencatat setiap arahan dari Dedy, intruktur pelatihan servis handphone dan komputer dari Ponsel Training Centre. Saya senang ikut kegiatan ini. Setelah bebas pada Oktober tahun lalu sampai saat ini saya masih menggangur. Setelah ikut pelatihan mudah-mudahan nanti saya bisa buka usaha servis handphone sendiri, ujar Santoso bersemangat.

    Dua pelatihan tersebut digagas oleh Bapas Surabaya guna menampung minat dan bakat kliennya. Setelah kami lakukan survey sederhana, ternyata banyak yang berminat dalam otak-atik hape dan laptop. Karena itulah kami mengadakan pelatihan ini, kata Junner, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja Klien Dewasa. Setiap bulan kami memang melakukan pendataan klien agar dapat melaksanakan program-program pelatihan tepat guna agar klien kami memiliki bekal keahlian yang bermanfaat, tambah pria berdarah Batak ini.

    Bapas Surabaya akan selalu berusaha mengadakan pelatihan-pelatihan yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para saudara kami, semuanya gratis, tegasnya Kegiatan pelatihan servis handpone dan komputer ini sendiri diselenggarakan selama 12 hari sejak Senin (6/4) April lalu di aula Bapas Surabaya dan diikuti oleh 20 klien. (IR)
  • Selasa, 13 Oktober 2015Dipandu tim PTC INDONESIA Mantan pecandu narkoba dilatih jadi teknisi ponse



    LENSAINDONESIA.COM : PTC Plus (Ponsel Training Center) gandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim gelar training bidang service ponsel kepada mantan pecandu narkoba untuk mengasah keterampilan reparasi ponsel yang diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri.

    Deddy Suryadi ST, Pimpinan PTC mengatakan, pihaknya sangat senang berbagi ilmu dan keterampilan saat mendampingi pelatihan bagi mantan pecandu Narkoba. Menurut pahamnya, berbagi ilmu merupakan sikap yang tak ada ruginya, apalagi membantu mereka untuk menciptkan lapangan kerja serta mengajarkan hidup mandiri. “Materi yang disajikan untuk para mantan pecandu narkoba ini akan dijadikan bekal untuk menuju kehidupan normal tanpa pengaruh Narkoba. Saya beharap, panyajian metode ini mampu menggugah mereka agar menjalani hidup ini bisa mandiri tanpa mengandalkan kepada orang lain, terlebih-lebih narkoba,” tandas Deddy saat ditemui Lensaindonesia.com di ruang kerjanya, Senin, (12/10/2015). Deddy menambahkan, pelatihan ini diperoleh secara gratis tanpa memungut biaya sepeser pun dari para mantan pecandu narkoba tersebut. Dan materi yang disajikan pun secara bertahap menyesuaikan kemampuan intelegensi mereka.

    “Kami akan terus memantau mereka sesuai perkembangannya, dan mereka yang telah mengikuti p[elatihan ini, mereka juga bebas berhak berkonsultasi dengan kami secara gratis, kapan dan dimana pun kami siap melayaninya demi berbagi untuk sesama,” pungkas Deddy. Pelatihan yang dipusatkan di kawasan Kali Rungkut 111 Surabaya ini dibagi dalam beberapa gelombang. Untuk gelombang pertama masa pelatihan digelar pada 10-22 Agustus 2015 ditambah masa pemagangan pada 24-29 Agustus 2015.@Eld
  • Senin, 26 Juli 2017BAPAS Kelas I Surabaya Selenggarakan Pelatihan Kemandirian Service “HANDPHONE”



    SURABAYA, PRN.id – Seiring dengan perkembangan dan membentuk kepribadian serta kemandirian klien Bapas Kelas I Surabaya selalu membuat terobosan baru agar nantinya para klien selepas dari kewajiban masa pidana dapat mandiri dan bergabung kembali dengan masyarakat luas dengan membawa ketrampilan yang sesuai dengan perkembangan di masyarakat.

    Hari ini (26/07/17) kembali Bapas Klas I Surabaya melalui Hasan selaku Kepala Bapas Kelas I Medaeng Surabaya telah membuka pelatihan Service Handphone yang pesertanya dari klien Bapas Kelas I Surabaya.

    Dalam keterangannya Hasan selaku Kepala Bapas Kelas I Surabaya, acara pelatihan ini dilaksanakan selama 10 hari kedepan yang diikuti oleh 10 orang klien Bapas Kelas I Surabaya dimulai dari jam 08.00 sampai jam 14.00 wib, dan semua keperluan untuk pelatihan disiapkan oleh Bapas seperti halnya makan minum, snec dan juga trasport setiap hari selama 10 hari disiapkan oleh pihak Bapas.

    Lanjut menurut Junner Kepler Hasudungan selaku pembimbing pemasyarakatan bahwa pada dasarnya para klien adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak yang sama di muka hukum dan di masyarakat, hanya saja kurang beruntung karena tersandung urusan pidana, untuk itu dirinya (Junner, red) beserta petugas yang lain tak henti-hentinya membuat terobosan baru demi kemandirian klien selepas dari sebagai warga binaan.

    Diakhir wawancaranya dengan Kepala Bapas Kelas I Surabaya sempat Hasan selaku Kepala Bapas Kelas I Surabaya memberi tajuk dalam acara ini “Dengan Pelatihan Kemandirian SERVICE HANDPHONE Kita Ciptakan Klien Yang Mandiri Dan Siap Bersaing Di Pasar Kerja” ungkap Hasan. (Gunari/red)
  • Senin, 17 Oktober 2017Pelatihan Kemandirian Service Handphone Klien Bapas Kelas I Surabaya



    Surabaya, penarakyatnews.id – Target atau program kegiatan yang diterapkan oleh Bapas Kelas I Surabaya terutama didalam bimbingan kemandirian terhadap Klien patut diacungi jempol, pasalnya dari angkatan 1 sampai dengan 10 sebagian besar klien yang mengikuti pelatihan telah banyak yang berhasil dan membuka usaha sendiri. Senin 16/10/17 Bapas Kelas I Surabaya telah membuka kembali pelatihan Service Handphone angkatan ke 11 yang diikuti oleh 24 orang peserta dan yang paling membuat keberhasilan dari angkatan-angkatan sebelumnya adalah pelatihan ini di bina oleh instruktur handal Dedik dari PTC Indonesia, dan pelatihan ini dilaksanakan selama 10 hari.

    Dalam pesan singkat yang mendalam dari Hasan selaku Kepala Bapas Kelas I Surabaya, dirinya sangat mengharapkan agar klien yang mengikuti Pelatihan Service handphone menjadi bekal untuk sedapatnya berusaha mandiri dengan menciptakan lapangan pekerjaan khususnya buat dirinya sendiri dan atau buat orang lain dan yang terpenting klien Bapas Kelas I Surabaya dapat berperan aktif ditengah-tengah masyarakat. (Gunari)
  • Senin, 06 Agustus 2019Pelatihan Service HP Wajah Anak Putat Jaya Dan Doli Kembali Ceria



    CB ,SURABAYA – Ada rasa khawatir dan ceria diwajah peserta pelatihan servis handphon saat pertama kali warga terdampak lokalisasi doli dan jarak ini memegang alat solder dan peralatan servis hp lainya. Sesekali peserta anak anak ini bertanya pada pengajar materinya untuk membuang keraguanya dalam menservis hp yang notabene barang baru buat kalangan remaja ini.(6/7/2019).

    “Pak Dedi apa begini cara mensoldernya,” Tanya Nia “Perhatikan dengan seksama dan teliti lalu perlahan disolder,ya begitu caranya,”Kata Dedi Suryadi saat memberikan arahan dengan penuh sabar pada anak didiknya.Pelatihan service hp yang diadakan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya bekerjasama dengan PTC yang dipandegani oleh Dedi Suryadi bersama Kiki dan tenaga pengajar lainya sevisi dan semisi dalam mencerdaskan anak bangsa melalui program pelatihan berbasis kinerja langsung .

    Program anjal dan warga tidak mampu menjadi prioritas dalam pelatihan service hp walaupun tidak menutup kemungkinan untuk umum yang berkeinginan belajar service hp.

    “Kami kali ini memprioritaskan pada anjal dan warga tidak mampu dalam pelatihan kali ini,apalagi disekitar wilayah terdampak lokalisasi doli dan jarak ,kami rasa antusiasnya dalam mengikuti program ini sangat tinggi sekali,sampai kami batasi sesuai kesepakatan kami antara Pemkot Surabaya dengan pihak kami karena sesuai anggaran, hal ini menunjukan bahwa tingginya minat warga terdampak pada program pelatihan yang bersentuhan langsung dalam kehidupan mereka,” Ujar Dedi.

    Sambutan dari beberapa tokoh masyarakat sekitar termasuk penggurus kampung sangat mendukung program tersebut.“Saya atas nama RW 12 dan para Ketua RT serta warga sangat bertrimakasih kepada dinas sosial Kota Surabaya dan Bapak Dedi selaku penyelengara pelatihan servis hp bagi warga kami, dan kalau bisa bekas tempat wisma Barbara doli yang sekarang dibuat pembuatan sandal dan sepatu,bisa juga dibuat sebagai tempat pusat service hp se surabaya,penjualan dan ukm kami, kami sangat berharap pada Pemerintah Kota bisa mendengar dan merelisasikan keinginan kami,agar perekoniman warga kami bangkit kembali,”ujar Ngadiman Ketua RW 12 Putat jaya.

    Pelatihan servis hp berlangsung selama sepuluh hari di ikuti oleh 25 peserta dari kalangan remaja anjal,dan warga tidak mampu bertempat dibalai RW 3 Putat Jaya.(bud)
 
ARTIKEL
 

"Aman terkendali " BNNP - JATIM Latih Mantan pecandu

Liputan Khusus JTV - 2015